Wednesday, December 12, 2012

Marga Laowo di Pulau Tello









Marga Laowo di Pulau Tello, Nias Selatan


Dalam rangka peresmian Pemugaran Balai Adat, Peninggalan para Kakek Moyang Leluhur kami di Banua “Baruyu Lasara” di Pilau Tello pada tgl 3 Desember 2012, kami yang bertempat tinggal di daratan Sumatra sangat merasa gembira bisa bersamasama dengan saudara2 kami di Baruyu Lasara merayakan dan berpartisipasi di upacara tsb.


Sejarah Leluhur (disusun oleh Tokoh2 Adat dan Yth.Ketua Desa Amabuate Laowo)

Pada achir Abad ke 15 (sekitar 1485), seorang Kakek bersama keluarga dan sahabat2nya dari Lahusa (Kab.Nias Selatan) berlayar menuju Pulau Tello. Sesampai di pantai barat (Sorake), mereka mendarat dan menuju bukit dan bermukim disana dan membangun perkampungan ba mbanua di perbatasan Hili Molo.
Kakek pendatang tersebut bernama : Yth Kakek Moyang “Laowo Sa’a Manu” (alm)

Sekitar Tahun 1560 Masehi, salah seorang dari keturunannya bernama : Yth Kakek Moyang “Sobaruyu Laowo” (alm), menggerakan warga bersatu dalam kegiatan bersama membangun Perkampungan baru, yang diberi nama Kampung/ Banua “B aruyu Lasara”, yang sampai sekarang dihuni oleh Keturunan dari Kakek Moyang kita.

Kakek tsb. Memperanakan seorang diantaranya bernama : Yth Kakek Moyang “Eho Mbanua” (alm), yang meninggalkan 3 anak lelaki bernama :

1     Kakek Moyang Sihono Laowo (alm)
2     Kakek Moyang Awoni Laowo  (alm)
3     Kakek Moyang Rurumbowo   (alm)


Di permulaan Abad ke 17 (sekitar 1605), Yth Kakek Moyang Sihono Laowo (alm) membangun Rumah Besar (Rumah Adat Nifolasara), yang pertapakannya disebelah Timur dari halaman perkampungan. Demikian juga Yth Kakek Moyang Awoni Laowo membangun Rumah Adat ,yang sama besarnya, yang pertapakannya disebelah utara, pertengahan rumah2 warga.
Di pertengahan halaman dibangun tempat persidangan rapat yang disusun dari batu2 besar dan kursi batu. Pemugaran tempat persidangan ini berlangsung selama dua setengah tahun sampai Penyelesaiannya.

[ Sekitar tahun 1976 Rumah Besar tsb. runtuh. Sampai sekarang hanya batu2 pertapakannya telah disusun sebagai Tugu Peringatan].

Pelaksanaan Perkawinan Adat.

Disekitar Tahun 1835 Masehi, Yth Nenek Lagasi Barasi Laowo menikah dengan Yth Kakek Gho Ka Tjai dikampung Tionghoa, kelurahan Pasar Tello. Perkawinan tersebut berstatus; “Tome Nitema Nidoli Wazi” ( Pesta yang diterima oleh Wali2).

Pelaksanaan Jujuran:
Pertama: Bowo Mbulu, yang seluruhnya berjumlah 170 Pao Emas (1 Pao = 10 Gram).
Kedua : Bowo Wiga yang berjumlah 21 ekor Babi.



*** Selama kunjungan kami ke Bawomataluo (Nias Selatan) pada tgl 4 Desember 2012, Yth Raja Wau menceritakan diwaktu dahulu memang ada seorang putranya  Yth Raja Laowo Wau, yang berlayar bersama sahabat2nya ke Pulau Tello dan disana mendirikan sebuah perkampungan dan mereka memilih nama Marganya “Laowo” supaya mereka tetap akan ingat kepada Raja , yang berkuasa pada waktu itu.
Ini adalah salah satu keterangan tentang hubungannya Marga Laowo di Pulau Tello dengan Kerajaan yang ada di Bawomataluo itu.


*** Hubungan persaudaraan kami yang tinggal di daratan Sumatra dengan saudara2 di Baruyu Lasara dapat kami ketahui dari :
Cerita dan uraian seperti diatas oleh Pak Amabuate Laowo,
Pak Fohayama yang masih ingat kepada Pak.Keng Tin dari masa sekolah mereka.
Pak Keng Tin, Keng Hin dan Kong Han, yang masih ingat pada nama panggilan   “OPU” atau Kakek kepada Kakek Elisa, yang sepantaran dengan Kakeknya Keng Tin, yang bernama Tan Kek Kie.


*** Karangan diatas disusun ulang dengan pengetahuan terbatas oleh: George Putrasahan dan Oei Keng Tin (Agustin).
Kami mengharapkan agar semua Keturunan Nenek Moyang kita, yang berada dimana saja dapat mengetahui Sejarah Leluhur kita di Pulau Tello.
Kalau ada yang dapat mengkoreksi ataupun menambah informasi yang tercatat diatas ini, kami akan senang menerimanya.

Ya’ahowu…..

1 comment:

  1. Selamat siang Bapak, senang sekali berjumpa lagi disini, setelah cukup lama bersua.Bagaimana kabar Bapak dan Ibu? Besar harapab saya semoga menjumpai Bapak George dan Ibu dan anak - anak semua dalam keadaan yang sehat wal'afiat.

    Sejarah asal usulketurunan Bapak sangat berkesan. Saya sangat tertarik membacanya. Mudah - mudahan suatu waktu datang berkunjung kesana.

    Terima kasih bisa share info ke link ini sehingga kami dapat menghimpun informasi sebagai referensi kami ketika nanti ada request tamu yg ingin berwisata kesana, kamu sudah mempunyai materi untuk bisa menjelaskan ke tamu.

    Akhir kata, saya ucapkan banyak terimakasih dab jika Bapak berkenan ijinkan saya mengirimkan alamat email saya untuk kita bisa saling kontak. Ini email saya: peter@tourguideflores.com atau WA ke nomor +6281246004938

    Salam penuh kasih dan Tuhan Yesus memberkati.

    Kind regards,

    Peter Liwu

    www.alamkomodo.com

    ReplyDelete